Langkah Jalan Kaki yang Diperlukan jika Sering Duduk Seharian

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Kita mungkin sudah sering mendengar bahwa kebanyakan duduk berbahaya bagi kesehatan. Gaya hidup kurang bergerak dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan mengurangi kekuatan otot.

Sayangnya, 80 persen pekerjaan di era modern ini membuat kita memiliki gaya hidup kebanyakan duduk (sedentari). Hal ini tentu bisa jadi ancaman bagi kesehatan jangka panjang.

Kabar baiknya, ada yang bisa kita lakukan untuk menangkal efek buruk kebanyakan duduk, yaitu berjalan kaki lebih banyak.

Penelitian yang dimuat dalam British Journal of Sport Medicine menemukan, jalan kaki 9.500-10.500 langkah dapat mengurangi efek negatif dari duduk seharian.

Kesimpulan itu dihasilkan dari penelitian yang melibatkan lebih dari 72.000 orang yang menggunakan pelacak gerak selama 7 hari.

Aktivitas mereka dimonitor, baik yang bergerak maupun hanya duduk. Rata-rata para peserta studi memiliki waktu duduk 10.6 jam setiap hari.

Peneliti menemukan, mereka yang jalan kaki 9.000-10.500 langkah setiap hari bisa menurunkan risiko penyakit jantung sampai 21 persen dan risiko kematian sampai 39 persen.

Meski merasa tidak bisa mencapai jumlah langkah tersebut, kita tetap mendapat manfaat positif dengan berjalan minimal 2.200 langkah per hari.

Cara meningkatkan jumlah langkah

Bagi orang yang bekerja di belakang meja dan juga bepergian ke kantor menggunakan mobil atau motor, tidak mudah mendapatkan langkah kaki sampai 9.000.

Beberapa cara bisa kita lakukan untuk meningkatkan jumlah langkah. Misalnya saja jalan kaki menuju kantor satu halte lebih awal setiap hari, berjalan kaki di sekitar rumah sebelum atau sepulang kerja, hingga berjalan kaki di waktu istirahat makan siang atau jeda.

Kita juga bisa menggunakan walking pad atau treadmil untuk menambah jumlah langkah. Lakukan minimal 30 menit setiap hari dan jadikan ini kebiasaan.